Seperti yang kita tahu pertanggal 17 Agustus 2021 Virus Covid-19 di Indonesia masih terbilang tinggi mari kita doakan semoga pandemi ini lekas usai agar semuanya bisa kembali seperti semula. Pembahasan kali ini adalah bahan kain APD yang nyaman digunakan (kami hanya menilai dari bahan” yang kami punya).

Apa itu Baju Hazmat ?

Hazmat adalah singkatan dari Hazardous Materials atau dikenal juga dengan nama pakaian dekontaminasi merupakan pakaian pelindung pribadi yang digunakan untuk melindungi diri dari material berbahaya seperti patogen, kuman dan penyakit berbahaya lainnya sehingga material berbahaya tersebut tidak mencapai bagian dalam tubuh yang rentan. Pakaian hazmat umumnya digunakan oleh pemadam kebakaran, teknisi medis darurat, paramedis, peneliti.

Cara Kerja & Kegunaan Baju Hazmat

Baju hazmat adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh, didesain khusus untuk melindungi penggunanya dari zat berbahaya. Pakaian ini termasuk alat pelindung diri (APD), biasanya juga disertai penggunaan kacamata pelindung, sarung tangan, dan sepatu khusus. Tidak semua petugas medis diharuskan mengenakan pakaian pelindung ini. Hanya mereka yang bekerja di area rentan kontaminasi saja yang diwajibkan mengenakannya. Utamanya ketika masa pandemi COVID-19, petugas medis yang kontak langsung maupun tidak langsung dengan pasien harus mengenakan baju hazmat. Berbeda rumah sakit, berbeda pula protokol kesehatan yang diterapkan. Sifat baju pelindung ini adalah impermeable yang berarti tidak memungkinkan dimasuki cairan atau gas apapun. Dengan demikian, zat berbahaya seperti droplet dari pasien tidak berisiko menyentuh langsung pada pengguna pakaian pelindung.

Bahan Kain Untuk Baju Hazmat

Pemilihan bahan kain untuk baju hazmat tidak boleh sembarangan atau asal, pasalnya sifat kain haruslah impermeable. Berikut adalah daftar bahan kain yang bisa dijadikan baju hazmat, diantaranya.

Alpen Milky

Kain yang pertama yaitu Alpen Milky, kain ini merupakan kain yang memiliki karakter seperti kain parasut milky dimana pada bagian luar memiliki ketahanan terhadap air dan dibagian dalamnya memiliki coating berwarna putih.

Jika dibandingkan dengan kain parasut milky, kain ini memiliki tekstur yang lebih halus pada permukaan luarnya.

Parasut WP (Bening)

Kain Parasut bening merupakan jenis kain yang memiliki lapisan coating berwarna bening dan memiliki sifat hampir serupa dengan jenis kain parasut milky yaitu tahan terhadap air (water resist). Pada umumnya jenis kain ini paling banyak digunakan dalam pembuatan jaket.

Parasut Milky

Sebenarnya hampir sama dengan kain parasut bening, yang membedakan hanya pada bagian dalam kain terdapat coating berwarna putih susu (milky), kain ini mempunya sifat water-resist, dimana dapat menolak air mengalir namun tidak tahan terhadap genangan air. Jika dibandingkan dengan kain taslan, kain parasut relatif lebih murah jika dibandingkan dengan bahan taslan.

Taslan Baloon

Kain taslan balon merupakan jenis kain yang mimiliki permukaan licin, memiliki kerapatan cukup tinggi dan memiliki coating balon pada bagian dalam. Coating balon dibagian dalam bersifat waterproof dan berfungsi untuk menghalau air dari bagian permukaan kain sehingga air tidak tembus, meski taslan balon memiliki coating balon pada bagian dalamnya tapi kain tetap mudah dilipat dan tetap ringan.

Taslan Bening

Jenis kain ini memiliki lapisan coating berwarna bening dan memiliki sifat hampir serupa dengan jenis kain taslan milky yaitu tahan terhadap air (water resist). Pada umumnya jenis kain ini paling banyak digunakan dalam pembuatan sofa bean bag, jaket dan tas.

Taslan Milky

Hampir sama dengan jenis taslan coating bening, taslan milky juga memiliki coating berwarna putih susu (milky) pada bagian dalamnya. Selain memiliki permukaan yang licin taslan milky juga memiliki kerapatan yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis kain taslan lain,  dapat menyerap keringat dengan sangat baik dan juga dapat kering lebih cepat, sehingga sangat cocok untuk bahan pembuatan jaket, bean bag dan tas.